SMAK Sta. Maria Monte Carmelo Maumere Posisikan Diri Sebagai Seminari Kaum Awam

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Klivetvindonesia.com, Maumere- Sesuai amanat Undang-Undang ( UU) sekolah harus menjalankan tugas pendidikan masyarakat, Dalam konteks Sekolah Menengah Agama Katolik ( SMAK) sebagai sekolah berciri khas katolik harus memposisikan diri sebagai Seminari Awam.

” Sekolah ini harus menjadi Seminari Awam atau Seminari milik awam. Sebab tidak semua anak bisa sekolah di Seminari-Seminari milik gereja keuskupan. Maka pemerintah memberikan jawaban dengan menyelenggarakan SMAK sebagai sarana agar semakin banyak yang memiliki pengetahuan agama yang cukup, berkarakter baik dan bisa dihayati dalam hidupnya sehari-hari. Tujuannya adalah semakin banyak yang memiliki pengetahuan agama yang cukup dan mampu menghayati dalam hidup bermasyarakat,” kata Kakanwil Kemenag Provinsi NTT Marselinus Sarman pada acara tatap muka dan dialog bersama pastor pengajar, Guru, perwakilan orang tua dan peserta didik usai Visitasi ke seluruh ruangan kelas Kamis 3 September 2020.

Kakanwil Kemenag Provinsi NTT didampingi Yohanes Baptista Seja, Kepala Seksi Sistem Informasi Pendidikan Katolik Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Yohanis Ngga’a Rua, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sikka, Cresentia Reo Kepala Seksi Pendidikan Katolik Kemenag Sikka.

Ketua Yayasan Santa Maria Karmel Karolus Sola, O.Carm pada kesempatan itu menyampaikan komitmen untuk mewujudkan mimpi bersama menjadikan SMAK Santa Maria Monte Carmelo sebagai sekolah yang berekosistem katolik yang kental dan berbasis karisma Karmel, Pastor Karolus juga menekankan pentingnya peran asrama.

“Asrama harus menjadi komunitas yang membantu para peserta didik menimba pengalaman hidup bersama, berkolaborasi dan mendulang prestasi dalam berbagai bidang,” tuturnya.

Kepala Sekolah Pastor Benediktus Bani, O. Carm, dihadapan Kakanwil melaporkan ada 22 tenaga pengajar yang terdiri dari 7 pastor, 2 Frater, 12 guru honor dan 1 guru ASN.

Jumlah peserta didik saat ini berdasarkan data Dapodik 84 peserta didik yang terdiri dari 46 peserta didik kelas X dan 42 peserta didik kelas XI tersebar dalam 6 rombongan belajar. Dibagi dalam 3 peminatan yakni Ilmu Bahasa dan Budaya, Ilmu Sosial dan Matematika- Ilmu Alam.

Hadir pula pada kesempatan itu Komisaris Ordo Karmel Indonesia Timur Pastor Stef Buyung, Pembina Yayasan dan Prior Biara Karmel Wairklau Maumere Pastor Leonardus Jawa, O. Carm.

 

Kevin Jorge

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *