Gandeng HIPGABI, STikes Maranatha Sukses Laksanakan Pelatihan PPGD

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Klivetvindonesia.com, Kupang- Prodi Ners STIKes Maranatha Kupang bekerjasama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) mengadakan pelatihan PPGD yang di bagi menjadi dua gelombang.

Kegiatan tersebut berlangsung enam hari yang terhitung dari tanggal 31 Agustus sampai 5 Nopember 2020, setelah enam hari pelatihan, akhirnya selesai sudah kegiatan pelatihan PPGD Gelombang 1 dan 2. Berlangsungnya acara penutupan ini di aula STIKes Maranatha Kupang, jumat (5/9/2020).

Bacaan Lainnya

Dalam penutupannya dihadiri oleh Ketua STIKes Maranatha Kupang ‘Stefanus M.Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.Kom, Kaprodi Ners ‘Ni Made Merlin S.Kep.,Ns.,M.Kep. Ketua HIPGABI ‘Dominggos Gonsalves, S.Kep, Ns., MSc, AIFM dan Wakilnya ‘Petrus Laba, S.ST. Ketua Panitia ‘ Serli MahoKlory, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Para Pejabat Sturuktural STIKes Maranatha, Dosen dan Juga 84 Mahasiswa Ners. Dalam kegiatan ini Ketua HIPGABI ‘Dominggos Gonsalves berikan sertifikat langsung kepada Ketua STIKes Maranatha Stefanus Kiik atas Konsistensi Institusi dalam menyelenggarakan Pelatihan PPGD.

PPNI sebagai organisasi profesi perawat, saat ini juga mewajibkan setiap perawat agar mempunyai keterampilan penanggulangan gawat darurat atau BTCLS, ini merupakan salah satu syarat perawat untuk memperoleh SIPP (Surat Ijin Praktek Perawatan).

Ketua STIKes Maranatha Kupang ‘Stefanus M. Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.Kom, mengatakan setelah diadakannya pelatihan ini peserta dapat memberikan pertolongan medik pada keadaan gawat darurat dengan cepat dan bermutu.

“Jadi memang untuk Pelatihan-pelatihan ini sudah ada kurikulumnya Dimana teori sekian jam, praktek sekian jam, sudah ada SOP nya juga kegiatan ini sebenarnya adalah kegiatan institusi yang mana kita bekerjasama dengan HIPGABI. karena pelatih-pelatih kita di institusi menginginkan agar yang melatih itu Profesional dan harus Organisasi Profesi atau badan yang terakreditasi dan yang punya wewenang itu adalah PPNI.Terkait semangat dalam melakukan kegiatan PPGD ini sebenarnya adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan kurikulum. di profesi Ners itu ada 36 SKS yang beberapa SKSnya itu kita buat sendiri terdapat 7 SKS. STIKES Maranatha unggul di keperawatan komunitas. Dimana ada satu mata kuliah namanya praktek komprehensif, itu ada pelatihan yang harus dilakukan oleh mahasiswa Profesi Ners, yaitu pelatihan perkesmas dan pelatihan PPGD yang diselenggarakan hari ini. Jadi pelatihan-pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan Kompetensi Mahasiswa sehingga Mahasiswa yang dihasilkan itu betul-betul siap dipakai ketika mereka masuk dalam dunia kerja Dan juga tuntutan pemerintah saat ini, mahasiswa dituntut dengan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) yaitu surat keterangan yang menerangkan bahwa selama mahasiswa ada disini Pelatihan-pelatihan atau skill apa saja Yang Mereka Punya.” ungkap Stefanus Kiik.

Ketua HIPGABI juga menyampaikan bahwa Pelatihan ini bukan yang pertama kalinya dilakukan di STIKes Marnatha Kupang, dirinya juga menegaskan bahwa Pelatihan ditangani tenaga Professional di bidangnya.

“Pelatihan ini bukan yang pertama kali seperti apa yang sudah disampaikan ketua STIKES tadi bahwa ini adalah tahun yang keempat. Dimana tahun ini ada 84 peserta, jadi kami diminta memberikan pelatihan untuk PPGD sebagai salah satu bekal, syarat bahwa perawat yang akan lulus wajib memiliki sertifikat maka Institusi mengambil sikap untuk melakukan pelatihan ini. Penilaian kami terhadap peserta, karena mereka prakteknya memang belum bagus, ilmunya sudah didapatkan tapi tidak mendetail,” ungkap Dominggos Gonsalves.

Ia menambahkan, evaluasi ini dilakukan panitia dan menyatakan bahwa 84 orang lulus. Evaluasi ini betul-betul dilakukan secara objektif oleh panitia dan IGABI, sesuai dengan visi misi STIKES Maranatha.

Kaprodi Ners juga mengungkapkan kegiatan PPGD ini merupakan satu pelatihan untuk memenuhi salah satu kurikulum dari institusi.

“ada tiga sertifikat dari kampus yaitu dari jiwa, perkesmas dan PPGD karena kami mau lulusan-lulusan dari sini jangan mencari diluar tetapi yang bagaimana Kami bisa memfasilitasi mereka, kita membuat mereka layak untuk langsung diterima, tidak lagi diasah atau apapun lagi, jadi untuk tahun ini mereka tidak ada lagi exam,” Ungkap ‘Ni Made Merlin.

Smelti Tanesap S.Kep. dan Eta Firaria, dua Mahasiswa Yang mendapat penilaian memuaskan mewakili Seluruh Mahasiswa dalam pelatihan ini juga mengucapakan terimakasih kepada provider dari HIPGABI karena telah membantu teori dan praktek yang bisa langsung diaplikasikan.

“Harapan saya dan teman-teman, semoga dari pelatihan Penanganan dari penderita gawat darurat ini dapat kami aplikasikan di Dunia kerja nanti,” Smelty mewakili 84 Mahasiswa.

Vanis

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *