Klivetvindonesia.com, Lembata.
Sejak ditinggal pergi pentolan musisi asal Kabupaten Lembata, NTT Dhevall Leonardo, Hip Hop Lembata Foundation tak patah arang. Kepergiaan salah satu personil HLF tersebut masih menyisahkan duka yang belum juga surut. Hal ini tentu dirasakan oleh segenap personel HLF. Soalnya Ada banyak momen yang mereka alami bersama Mr. Dhevall, panggilan akrab bagi pencipta lagu Sembunyi Luka tersebut.
Di tengah kesedihan yang masih bergelayut, HLF masih merilis album terbaru mereka beberapa kali, semua lagu yang tercipta lebih-lebih mengerucut pada kenangan dengan Dhevall, pemilik suara emas yang dipanggil Tuhan beberapa bulan kemarin.
Belum lama kepergiaan Dhevall, ada tragedi erupsi Gunung Api yang menimpa Gunung Ile Lewotolok. HLF tidak tinggal diam, mereka bangkit sebagai relawan bersama Komunitas Taan Tou, menggalang aksi dana bagi korban erupsi gunung ile Lewotolok dan melakukan trauma healing bagi anak-anak yang tinggal di pengungsian yang disiapkan pemerintah Kabupaten Lembata.
ada beragam kegiatan yang mereka lakukan dengan komunitas Taan Tou, yang mana Komunitas Taan Tou mengadakan kegiatan menggambar massal, dan HLF mengajak mereka bernyanyi. Hal itu dilakukan mereka di posko-posko pengungsian yang disiapkan pemerintah pada 30 November 2020 sehari setelah dilanda erupsi gunung api Ile Lewotolok. Kolaborasi HLF dan Taan Tou menjadi memberikan war na tersendiri bagi anak-anak.
Dalam video yang tersebar di beranda Facebook, tampak wajah anak-anak yang terlihat panik seketika gembira saat menyanyikan lagu-lagu kebesaran HLF, yang sering diperdengarkan di pesta-pesta dan juga menjadi hafalan anak-anak setingkat Sekolah Dasar.
Ada di antara mereka spontan melambaikan tangan, menepuk tangan dan juga menyanyikan lagu-lagu sambil menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. Antusias anak-anak terlihat cukup aktif. Senada dengan video tersebut,
president HLF, Irsan YD dalam sambungan selulernya pada Rabu, 9/12/2020 Ketika dimintai konfirmasi menyampaikan bahwa memang benar mereka terlibat dalam aksi kemanusiaan tersebut.
Lanjut pencipta lagu saat saya mulai sayang tersebut bahwa mereka sempat ngamen meminta uluran tangan bagi sama saudara yang terdampak erupsi gunung api ile lewotolok. Dari hasil yang ada mereka berikan kepada dua rumah yang cukup banyak menampung korban erupsi gunung ile Lewotolok.
“Kami sempat ngamen untuk bantu beberapa warga, itu pun tidak banyak.”, tukasnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa
rencananya, hari Jumad 11 November 2020 akan diadakan live virtual performance di Gedung OMK keuskupan Larantuka. Tema yang diangkat adalah Satu dalam kasih untuk Lembata. Yang akan tampil pada live virtual nanti ada Flamenco Band, HLF Lembata, Oi Adonara, Terada Band, Nagi Sister, Sanggar Sina Riang, Survival Acoustic dan Nara Teater dan sejumlah pegiat seni dan musisi lainnya. Konser tersebut disiarkan langsung oleh KOMSOS Larantuka secara Virtual.
Menurut pengakuan musisi sekaligus rapper kawakan HLF, rencananya mereka akan menyanyikan 10 lagu yang sudah disiapkan bersama awak HLF.
“Sejauh ini sudah kami persiapkan 10 lagu, sesuai persiapan tadi malam (Selasa, 8/12/2020).”
Irsan YD berharap bahwa segala bantuan yang ada nanti pada saat konser tersebut dapat diberikan tepat sasar dan bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak erupsi gunung api Ile Lewotolok.
Jumad,11 Desember 2020, HLF tampil memukau. Bersama Tim, mereka menyanyikan lagu-lagu ciptaan Mr.Dhevall juga karya mereka yang terbilang luar biasa. Setelah tampil live, mereka mengadakan syukuran hari ulang tahun HLF di gedung OMK Larantuka.
(Yurgo Purab)