Proses Lelang Belum Selesai Proyek di UHO Sudah Dikerjakan Diduga Ada Yang Bersekongkol

klivetvindonesia.com KENDARI | Sultra Corruption Watch (SCW) kembali menemukan dugaan pelanggaran lelang pengadaan Barang dan Jasa di lingkup kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Sebelumnya modus persekongkolannya yaitu penambahan waktu upload dokumen penawaran dari batas waktu yang sebelumnya sudah di tentukan, tujuannya untuk meloloskan penyedia yang diinginkan Pokja.

Direktur Sultra Corruption Watch (SCW), Abdul Rahim, mengatakan, adanya langkah panik dari PPK untuk menghilangkan unsur pidana setelah sebelumnya SCW membongkar dugaan modus persekongkolan mereka.

“Walaupun kemudian paket tersebut di batalkan oleh PPK setelah Pokja mengumumkan pemenang, kami duga itu justru langkah panik PPK. Dalam alasan pembatalan paket itu di sebutkan karena waktu pelaksanaan pekerjaan tidak memungkinkan lagi. Inikan alasan yang tidak konsisten,” ungkap Direktur SCW, Abdul Rahim.

Ketidak konsistenan itu, kata Abdul Rahim, di karenakan ada delapan paket kegiatan lain dengan waktu lelang dan masa kerja yang bersamaan. Harusnya kalau PPK konsisten dengan alasan itu maka delapan paket itu juga mestinya dibatalkan.

Lebih lanjut, mantan Ketua BEM Teknik UHO ini, menyebutkan, hal lain yang lebih mencengangkan adalah ternyata ketika proses lelang masih sementara berjalan, sudah ada penyedia yang curi start untuk memulai pekerjaan.

“Hasil investigasi kami setidaknya ada tiga kegiatan yang curi start. Kami belum bisa memastikan berapa kegiatan yang curi start karena sampai hari ini, Kamis, 3 Desember 2020 mereka belum memasang papan proyek, tidak mungkin ada kontraktor berani memulai pekerjaan tanpa restu orang kuat di dalam,” tegas Abdul Rahim.

Adanya kegiatan yang curi star diketahui setelah SCW melakukan investigasi pada saat masa sanggah, dari investigasi itu, didapat informasi dari salah satu buruh yang berhasil diambil keterangannya, yang mengatakan bahwa mereka sudah kerja sekitar satu minggguan, berarti pekerjaan sudah dimulai sebelum adanya penetapan pemenang.

“Ini persekongkolan yang sangat nampak di pertontonkan depan mata publik,” geram Abdul Rahim.

Saat ini SCW sedang mengawasi lagi delapan paket yang sedang berjalan, sejak proses lelang sampai pelaksanaan akan dalam pengawasan khusus. Dokumen proyek seperti gambar, spesifikasi teknis, termasuk BOQ sudah kami pegang. Kami sudah tau modus antara PPK dan kontraktor setiap akhir tahun.

“Kita lihat saja nanti. Setiap hari tim kami memantau progres delapan paket tersebut, dan semua dugaan pelanggaran lelang pengadaan Barang dan Jasa di lingkup kampus UHO akan dijadikan kado Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember 2020 nanti di kepolisian,” pukasnya.

Reporter, ferdinansyah AT

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *