klivetvindonesia.com,Matim-Soal Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Manggarai Timur terus mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Salah satunya datang dari Advokat Dr. Laurentius Ni, S.H., M.H sekaligus Dosen UNIKA St. Paulus Ruteng.
Menurutnya, Ruas jalan yang masih dikerjakan itu ternyata masih menyisakan persoalan bagi masyarakat yang melintasi pada ruas jalan tersebut.
“Kiranya pengawas proyek tersebut tetap melihat jalan tersebut sebagai kebutuhan warga yang melintasinya”,kata Advokat Laurentius pada Rabu,(4/11/2020).
Dikatakan Dosen UNIKA St. Paulus Ruteng itu, pengerjaan ruas jalan tersebut harus diikuti dengan pembuatan got di pinggir jalan agar air tidak tergenang yang menyebabkan lumpur bagai kubangan. Sehingga para pengguna jalan tersebut tetap melintasi jalan dengan baik.
“Pelebaran jalan dengan menggusur pinggir jalan tidak bisa dihindari, namun pengaturan yang baik dalam proses pengerjaan perlu dipertimbangkan bagi pengguna jalan agar tidak terjebak kemacetan diakibatkan lumpur yang berada di badan jalan”, ujarnya.
Dia menambahkan, Apa lagi kondisi sekarang dengan curah hujan yang cukup tinggi tentu menjadi perhatian kita semua dalam melintasi jalan itu.
“Dengan curah hujan yang cukup tinggi tentu menjadi perhatian kita semua dalam melintasi jalan itu”, pungkasnya.
Sebelumnya, Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Elar Selatan,(IP2MKES-Makassar kembali mendesak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur,(NTT) untuk perhatikan ruas jalan Provinsi di Kabupaten Manggarai Timur.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Ip2mkes-Makassar, Ifan Tamang melalui keterangan tertulis yang diterima klivetvindonesia.com pada Selasa,(3/11/2020).
Dalam keterangan tertulis mereka mengungkapkan kekecewaannya melihat kondisi ruas jalan Provinsi di Matim saat musim hujan.
“Pemprov NTT seakan-akan tidak peduli dengan kondisi ruas jalan itu, bahkan soal keberlanjutan pembangunan pada ruas jalan itu”, tegasnya.
Selain itu, Ip2mkes-Makassar mendesak Pemprov NTT untuk segera menanggapi kondisi ruas jalan yang sampai saat ini belum selesai di kerjakan.
“Mengapa Drainase dan Deuker tidak ada dari arah Perbatasan menuju jembatan Wae Muli yang menyebabkan air masuk pada badan jalan di saat musim hujan”, tanya mereka.
“Kami minta Pemprov NTT untuk benar-benar serius menanggapi persoalan pada ruas jalan ini”, tutupnya menambahkan.
Nandik Ferdinand