Malam itu malam minggu ” penampilan Jesi tak seperti biasa “, bibirnya yang mungil tipis dioles lipstik , alisnya dilukis secara apik”, pipinya dipoles lembut” , rambutnya ditata bergelombang”, jalannya berlenggang – lenggong”. ” Semua mata sepertinya tertuju kepadanya “, menyusul ia tiba di “ruang pesta pernikahan “.
Pria yang duduk sederetannya sepertinya tak” sabar untuk berkenalan dengan gadis yang “berkulit kuning langsat dan berbody sintal” itu .
” Diantara pria – pria itu mereka harus bersaingan dengan ” duda ” yang ingin menggoda Jesi “.
” Kecantikannya menjadi primadona , ” hidungnya yang mancung “, bibirnya yang mungil tipis” , bolamatanya biru”, kulitnya kuning langsat dan tubuhnya sintal yang membuat perjaka”, “seperti tergila ‐ gila terhadap ” gadis perawan” itu.
Kemana ia pergi sepertinya dibuntuti oleh lelaki itu . Jesi merasa seperti tak aman maka ,”ia hijrah dari kota metropolitan ketanah kelahiran nya .”
Di sana Jesi kembali mencuri perhatian dari perjaka dan duda , gara – gara Jesi maka perjaka dan duda berhantam”, melihat keadaan yang demikian, gadis ayu ini hanya tersenyum , lalu berkata ,dasar lelaki hidung belang”, “pandai bersandiwara dimata kaum hawa “.
Gadis ber body sintal ini, seperti nya memilih lelaki yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Jesi tak mau nasibnya seperti ibunya yang ” sepuluh kali menikah “, diakhir dengan perceraian . Pernikahan itu jangan coba sini dan coba sana dan jika tak cocok cari lagi yang lain,” begitu ujarnya.
Usai menyampaikan hal itu, ia joging di taman bunga , ia kembali mendapat perhatian dari lelaki hidung belang tersebut .
Melihat keadaan yang demikian,” Jesi meninggalkan taman bunga tersebut.
Keesokan harinya ia datang ke perpustakaan mencari buku tentang “rahasia cinta sejati” . dari pintu masuk , ia sudah menjadi perhatian dari lelaki yang antri meminjam buku di perpustakaan tersebut .
“Jesi seperti grogi melihat tingkah lelaki tersebut lalu ia coba menutupnya dengan senyum yang rama. Tidak lama kemudian “pria tampan mendekatinya dan mereka menyatukan tangan dan memperkenalkan nama masing – masing” .
Dari obrolan mereka berdua lebih suka ngobrol seputar ” ekonomi dan politik “yang menurut mereka akhir – akhir ini goncang – gancingkan .
Akhir dari obrolan tersebut, pria yang lebih suka dipanggil Jek tersebut” meminta nomor Hand Phone Jesi “!! dengan senang hati ia memberinya .
Pria itu bukan sembarang pria , ternyata anak dari” juragan batu berlian” .Ayah nya” pem bisnis antara negara . “Kekayaan tak menjadi jamin buat Jesi beta” dengan pria tampan itu menyusul ia tahu pria itu”, lima kali menikah lima kali cerai” maka ia memilih berpisah dengan pria itu sebelum terlanjur pergaulan yang lebih jauh .
Pria itu , tidak bisa menutupi kekecewaan melihat tingkah gadis yang berlesung pipi menolaknya cintanya.
Akhir dari ” obralan mereka lewat Wathsapp” , Jesi, menuturkan maafkan aku jika aku belum bisa menjadi pendamping hidupmu tapi aku yakin kelak dikemudian hari ,anakmu dan anakku, mereka akan bertemu dan “melanjutkan cinta kita berdua” yang tertunda” . Maafkan saya jika keputusan ku menyakiti hati mu . Bersambung minggu depan ………