klivetvindonesia.com, KALBAR-Menerima amanah masyaraat adat nusantara (MATRA) pusat, membuat MAtra DPW Kalbar mencoba untuk menjalin silahturahmi dengan lembaga adat. Silahturahmi yang dibangun dimulai dengan mengunjungi pusat perdaban yang ada di beberapa Istana kesultanan atau kerajaan di Kalimantan Barat. Bagi DPW Kunjungan budaya tersebut bertujuan untuk membangun silahturahmi bangsa dan menjaga adat budaya nusantara.
Ketua MATRA DPW Kalimantan Barat, Ade Muhammad Iswadi SE, mengatakan sejak pengkuhan kepengurusan pada 4 Mei 2019 lalu memang sudah merencanakan beberapa program kegiatan. “Selain merancang kegiatan rutin multi etnis dan promo daerah di event adat/budaya nusantara, kami juga merancang kunjungan budaya baik ke Istana pusat perdadaban Kesultanan/ Kerajaan di Kalbar juga di luar daerah Kalbar dan semua adat budaya nusantara yang ada di Kalbar khususnya,” jelas Ami, saapaan akrab pria yang bergelar Pangeran Muda Wiraguna Suryanata dalam Kekerabatan Kesultanan Sintang ini.
Mantan Komisioner KPU Kabupaten Sintang 2008-2018 ini menambahkan selain tiga program kegiatan yang jadi fokus MATRA DPW Kalbar tersebut diatas, ada program jangka panjang yang jadi konsen. “Terbangunnya Taman Mini Masyarakat Adat Nusantara di Kalimantan Barat atau disingkat TAMMARA sebagai bentuk miniatur pusat kegiatan adat budaya tanaman khas dan keberagaman di Kalimantan Barat agar kita bisa mengenal satu sama lain dalam satu tempat dan kesempatan,” kata Ami yang juga mengaku sudah bersurat ke Gubernur Kalbar untuk permohonan audiensi.
Dalam kesempatan kunjungan budaya perdana yang dinilai terbatas ini, Ketua MATRA DPW Kalbar didampingi unsur sekretaris Ir Rosmiaty Msi, bendahara Mas Yuliati Ssos Msi, dan Panglima Arjuna MATRA Kalbar Agus Setiawan AMd. Bersama rombongan, jyga menemui penerima Mandat Matra Mempawah Welly yang mendampingi kunjungan di utara Kalbar, Muhammad Iqbal Hadi penerima mandat Kota Pontianak, dan berkomunikasi dengan penerima mandat Ketapang, Budi.
“Intinya, budaya dan kearifan lokal masyarakat Indonesia harus selalu kita jaga dan lestarikan melalui organisasi MATRA,” kata Kak Oos, sapaan akrab pemilik Hotel Bagoes Inn Sintang ini sembari menyampaikan ide agar memanfaatkan lahan kosong di Sintang untuk membangun Taman Mini Masyarakat Adat Nusantara seperti yang dikonsep oleh Ketua MATRA DPW Kalbar. “Kunjungan seperti ini baik dilaksanakan agar terjalin silahyurahmi dan bisa lebih meneganl adat budaya di Kalbar khususnya dan perlu ditingkatkan serta bisa menjadi bahan untuk memperkenalkan adat budaya di Kalbar pada agenda-agenda MATRA secara nasional,” timpal rekan-rekan lainnya.
Usai melakukan kunjungan kebeberapa Istana Kesultanan/Kerajaan di Kalbar, Ami juga mengungkapkan di Kalbar rencananya akan membentuk kepengurusan disejumlah daerah dan saat ini baru ada 4 kabupaten/kota yang ada penerima mandat. “Kita berharap keberadaan MATRA dapat juga mendukung upaya pelestarian adat dan budaya yang ada di daerahnya masing-masing serta dapat menjadi pemersatu anak bangsa ditengah-tengah kepentingan dan keberagaman dan ancaman disintegrasi bangsa,” beber Ketua Pemuda Melayu Sintang ini sembari mengungkapkan pada kesempatan tersebut juga menyinggung masalah tanah adat dan ulayat.
Agenda kunjungan perdana pasca pelantikkan 2019 lalu MATRA DPW Kalbar mengunjungi beberapa Istana menemui Sultan atau Kerabat yang ada di Istana Amantubillah Mempawah, Istana Alwaziqubillah Sambas, di Simpang Kayong, Istana Mulia Kerta Ketapang, Istana Paku Negara Tayan. “Ahad nanti rencana akan mulai kunjungan budaya lagi ke Istana Qadriyah Pontianak, dan Insyaa Allah ke Istana Suryanegara Sanggau dan Kusuma Negara Sekadau,” ungkap Ami pada klivetvindonesia.com.
Ami mengunhkapkan MATRA memberi sebundel berkas untuk memperknalkan MATRA dengan kegiatan serta visi dan misinya. “Kami juga memberikan piagam ucapan terimakasih kepada pihak yang berkenan menerima kunjungan sebagai bentuk meneruskan visi MATRA, yaitu menjaga Kebudayaan Nusantara secara utuh dengan semangat persaudaraan, keterbukaan, dan saling menghormati demi terwujudnyta kebudayaan yang luhur di tanah nusantara dan dunia,” jelas Ami yang aktif dibeberapa organisasi budaya dan mantan Ketua KONI Kabupaten 2015-2019 ini. (alfin/*)