Bangunan SDN 09 Teluk Pak Kedai Ta 2016 Terancam Ambruk

klivetvindonesia.com Kubu Raya Kalimantan Barat. Kepala Sekolah Khawatir ruang belajar ambruk dan menimpa murid, Sekolah Dasar Negri (SDN) 09 Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya.

Terpaksa menggunakan ruang Kantor di Jadikan ruang untuk tempat proses belajar mengajar sebagian siswanya, dikarenakan sebagian ruang belajar yang biasa mereka gunakan sudah tidak layak lagi. Sedangkan Kantor menggunakan ruang perpustakaan.

“Kata Zakaria.S.Pd saat di wawancarai sejumlah Wartawan usai mengikuti Rapat K3S pada hari Rabu(4/11).

“Kami takut ketika siswa belajar, bangunan kelas roboh dan menimpa siswa. Jadi ruang belajarnya kami Kurang, dan sementara siswa belajar kita pindahkan di ruang Kantor, “ujar Kepala SD 09 Zakaria.S.Pd, Desa Selat Remis Kecamatan Teluk Pakedai saat dikonfirmasi.

“saat ini ruang belajar di sekolahnya yang layak digunakan hanya ada lima ruang saja, Jadi kami pakai ruang kantor dulu, karena SD kan paling tidak harus ada enam ruang kelas, “ujarnya.

Selain itu beliau juga berharap satu ruang Kelas yang sudah mau roboh itu secepatnya di bongkar, agar bangunan kelas tersebut bisa untuk di bangun baru, agar dapat kembali digunakan. “ Pintanya.

“bangunan Itu dibangun pada tahun 2016 dan hanya dapat kami pakai itu sekitar 6 bulan setelah di resmikan, sebenarnya waktu itu kami fungsikan untuk siswa kelas 6 tapi karna ruangan itu sudah tidak bisa di pakai dan sangat mengkhawatirkan kita, jadi anak-anak Kelas Enam kami pindahkan ke kantor guru, kami sementara guru-guru berkantor di ruang perpustakaan dikarenakan memang sudah tidak ada ruangan, “terangnya.

“Jelas kami sangat mengkhawatirkan sekali, karna di situ ada beberapa hal karna kita tau di belakang sekolah itukan ada wakap kuburan cina, kemarin sempat pengurus wakap itu datang ke sekolah dia bilang sekolah ini mau roboh,” Jelas dia.

“Dikarenakan ini adalah wewenang Pemerintah jadi kami dari pihak Sekolah hanya mengajukan dan kami sudah mengajukan itu, sudah beberapa lama kami ajukan tapi belum ada tanggapan, dan kami sempat berdialog dengan pengurus makam, takutnya pengurus makam itu bangunan sekolah itu roboh lalu menimpa makam yang ada, di samping bangunan tersebut. kalau orang cina itu jika kuburan itu tertimpa reruntuhan bangunan kita bisa di beri denda atau hukum adatnya, itulah yang kami khawatirkan sampai sekarang ini,” Terangnya.

“Kami sudah melayangkan surat ke Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya ada 2 kali yang jelasnya, dan yang terakhir ini surat saya itu bulan Oktober tahun 2020, maksud kami mau menghadap ke Inspektorat karna ini berhubungan dengan inspektorat tapi sampai sekarang belum ada tanggapannya. harapan kami kedepannya mudah-mudahan ini bisa di ganti istilahnya bangunan ini. Kami juga berusaha dalam usulan itu menghapus aset dari pemda,dan harapan kami mudah-mudahan untuk tahun ini kita dapat pengganti bangunan itu, karena kami sendiri tidak mempunyai kantor, tidak mempunyai wc.”Katanya.

Sementara itu Muhammad. S.Pd. Korwil
Koordinator Pendidikan Wilayah Kecamatan Teluk Pakedai mengaku sangat khawatir melihat kondisi ruang belajar anak Siswa SD.09 di sekolah.”Khawatir sekali melihatnya, sekolahnya hampir roboh. Kita sangat khawatir terhadap keselamatan anak-anak,” ujarnya.

Dari segi bangunannya itu sangat menghawatirkan sekali, kemarin saya sudah melaporkan kepada Bagian yang membidangi aset Pak Syarif Umar PLT kasi SD kemudian Pak Surader bagian aset, saya laporkan untuk menindak lanjuti kekhawatiran saya, dan saya takutan roboh sendiri bangunan tersebut,” Ucapnya.

“Kalaupun memang bangunan itu roboh sendiri yang saya khawatirkan menimpa kuburan tionghoa itu, hal itulah yang saya membuat khawatirkan, karena jika sudah kuburan itu tertimpa reruntuhan bangunan, maka kita bisa menambah kerugian, karena kalau orang tionghoa mempunyai bermacam adat yang harus kita tanggulangi nantinya,” Tegasnya.

“Sedangkan sekolah itu siswa nya hanya ada berapa dan dapat dana dari manakan begitu, itu masalahnya yang saya khawatirkan, perlulah Kepala Dinas yang baru ini untuk menindak lanjuti menyuarakan kepada bagian aset bagaimana untuk pemusnahan, kalau pun itu belum ada anggaran untuk di bangun, tidak ada masalah yang penting bangunan itu di musnahkan dulu istilahnya untuk menjaga jangan sampai ada korban, baik itu di pihak dari pihak sekolah maupun di perkuburan tionghoa itu sendiri,”Pungkasnya.(Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *