klivetvindonesia.com, Sambas– Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI-SAMBAS), akan melaksanakan survey dan wawancara 40 desa di 4 Kecamatan pada 27 Januari – 24 Februari 2021.
Para aktivis buruh migran ini, merancai survey dari Internasional Organitation Of Migration (IOM), United Natione Development Programme (UNDP) ini, untuk mendapatkan gambaran besar mengenai kapasitas desa dalam menanggapi dan menangani isu pekerja migran. 40 Desa tersebut, tersebar di Kecamatan Sambas, Sejangkung, Teluk keramat dan Galing yang menjadi lumbung pekerja migran.
Ketua DPC SBMI Sunardi, mengatakan, survey ini dilaksanakan untuk mengetahui pandangan desa mengenai fenomena migrasi. Bebernya.
Sunardi mengharapkan, survey melalui pertanyaan input yang memakan waktu sekitar 25 menit, mendapatkan hasil untuk membantu identifikasi kebutuhan desa dalam menyikapi isu-isu terkait pekerja migran perbatasan.
Lanjutnya, Hal ini akan menjadi penting, karena perundang-undangan yang ada melalui UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, sudah memberikan pengakuan terhadap wewenang dan peran penting desa sebagai bagian dari pemerintahan.
“Secara khusus, UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang perlindungan pekerja Migran juga telah memuat peran desa yang strategis dalam tata kelola migrasi” ujarnya.
Sunardi menyampaikankan, pihaknya akan memastikan, data-data personal dan informasi yang diberikan akan di lindungi, di rahasiakan, tanpa menyebutkan nama dan hanya akan digunakan untuk keperluan dafu survey ini, serta penyusunan program terkait. Selama survey ke pemerintahan desa, para petugas di lengkapi surat tugas resmi dari DPC SBMI Sambas.
” Kita berharap, semua objek survey bisa koperatif dan membantu suksesnya survey yang penyusunannya juga melibatkan badan program pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa” tutupnya.