Polemik Harga Ayam Potong Dinilai Menguntungkan Pihak Tertentu

Klivetvindonesia.com, Banyuwangi.

Kisruh harga ayam potong di pasar Srono kecamatan Srono beberapa hari lalu menyebabkan para pedagang kompak mencopot plakat harga yang sudah terpasang. Mereka ingin harga jual ayam potong bisa stabil agar  persaingan dagang jadi lebih sehat.

Selama ini penjual ayam potong di pasar Srono memasang bandrol harga pada masing-masing lapaknya pun atas dasar musyawarah bersama. Namun beberapa waktu terakhir ada salah satu penjual ayam potong yang memanfaatkan spekulasi bandrol harga yang menyebabkan ketidakstabilan penjualan ayam potong.

Untuk diketahui salah satu penjual ayam potong yang berinisial YT memasang bandrol dibawah harga pasaran, hal itu berdampak pada harga ayam Potong di pasar Srono jadi tidak stabil.

Paguyuban jagal ayam potong pasar Srono yang diwakili oleh Suyanto merasa sangat dirugikan atas ulah oknum YT tersebut. Dengan mematok harga jual  rendah, dapat saja menyebabkan dia menguasai pasaran dan merugikan pihak lain

“Kita selama ini kalo ikut harga dari dia YT pasti rugi terus, masa harga jualnya selisih sedikit sama harga ayam hidup gimana kita bisa dapat untung. Makanya kita sekarang inisiatif bersama copot palakat harga biar persaingan jadi lebih sehat, ” paparnya.

Pembongkaran plakat tersebut juga disaksikan langsung oleh Koordinator Pasar Srono Firda Okta Dian P. “Kalo penurunan bandrol ini memang ada intruksi dari atasan, jadi saya langsung sampaikan ke ketua Paguyuban. Mereka dengan sadar melepas bandrol tersebut atas inisiatif musyawarah bersama dan mengikuti arahan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM”, beber dia.

Dihubungi secara terpisah Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan mengatakan “Beberapa pasar sudah dipasang papan informasi harga bahan pokok, termasuk di pasar Srono. Untuk itu bandrol-bandrol harga yg dipasang sendiri di kiosnya kita minta lepas. Untuk masalah dengan Bu YT secepatnya kita akan mediasi lagi dengan tim terkait,” tegasnya. ( Laporan Aris )

BANYUWANGI. kisruh harga ayam potong di pasar Srono kecamatan srono beberapa hari lalu, para pedagang kompak mencopot plakat harga yang sudah terpasang. Mereka ingin harga jual ayam potong bisa setabil dan saingan dagang jadi lebih sehat.

Selama ini penjual ayam potong di pasar Srono memasang bandrol harga di masing-masing lapaknya pun atas dasar musyawarah bersama, namun beberapa waktu terahir ada salah satu penjual ayam potong yang memanfaatkan bandrol harga tersebut untuk membuat harga daging ayam tidak stabil.

Untuk diketahu salah satu penjual ayam potong yang berinisial YT memasang bandrol dibawah harga pasaran, hal itu berdampak harga ayam Potong di pasar Srono jadi tidak stabil.

Paguyuban jagal ayam potong pasar Srono yang diwakili oleh Suyanto merasa sangat dirugikan atas ulah oknum YT tersebut, dengan harga jual selalu lebih rendah dibanding pedagang lainnya.

“Kita selama ini kalo ikut harga dari dia YT pasti rugi terus, masa harga jualnya selisih sedikit sama harga ayam hidup gimana kita bisa dapat untung. Makanya kita sekarang inisiatif bersama copot palakat harga biar persaingan jadi lebih sehat” paparnya.

Pembongkaran plakat tersebut juga disaksikan langsung oleh Koordinator Pasar Srono Firda Okta Dian P. “Kalo penurunan bandrol ini memang ada intruksi dari atasan, jadi saya langsung sampaikan ke ketua Paguyuban. Mereka dengan sadar melepas bandrol tersebut atas inisiatif musyawarah bersama dan mengikuti arahan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM”.

Dihubungi secara terpisah Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan mengatakan “Beberapa pasar sudah dipasang papan informasi harga bahan pokok, termasuk di pasar Srono. Untuk itu bandrol-bandrol harga yg dipasang sendiri di kiosnya kita minta lepas. Untuk masalah dengan Bu YT secepatnya kita akan mediasi lagi dengan tim terkait” tegasnya. ( Laporan Aris )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *