klivetvindonesia.com,Matim-Tanah longsor kerap kali terjadi ketika musim hujan tiba. Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi mengakibatkan struktur tanah menjadi labil.
Sekadar diketahui, hujan deras mengguyur wilayah Elar Selatan sekitar pukul 14.30 WITA hingga pukul 16.30 WITA pada Selasa,(19/12/2020) menyebabkan pada beberapa titik pada ruas jalan itu mengalami longsor. Kondisi itu membuat tebing setinggi 10 meter lebih dan lebar 20 meter menimbun Jalan Provinsi yang menghubungkan Desa Golo Linus dan Desa Sangan Kalo tepatnya di Dusun Raong, Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan.
Informasi yang dihimpun, kejadian longsor dari tebing di sisi kiri jalan terjadi sekitar pukul 15:00 WITA, dimana setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras. Akibatnya, jalan tertutup bongkahan material tanah dan batu. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tetapi warga dan pengendara yang melintasi ruas jalan itu perlu waspada di musim hujan.
Pantauan klivetvindonesia.com dilokasi pada Kamis,(31/12/2020), bongkahan longsor tersebut sudah dibersihkan khusus pada bahu dan badan jalan. Dari tebing sisi kanan, tumpukan tanah longsor tersebut hingga saat ini belum dibersihkan, namun membutuhkan bantuan alat berat.

Aliran air terpaksa mengalir pada bahu dan badan jalan, hal ini disebabkan drainase pada ruas jalan itu masih tertimbun longsor.
Melintasi ruas jalan provinsi di musim hujan harus ekstra hati-hati karena beberapa titik pada ruas jalan itu rawan longsor, terutama saat curah hujan tinggi.
Warga yang tinggal disepanjang ruas jalan itu selalu waspada, jangan sampai teledor. Selain itu, pengendara tetap waspada karena ruas jalan tersebut banyak tebing setelah penggurusan pelebaran dan pengerasan batu pasir dikerjakan.
Nandik Ferdinand