Terkait Proyek Lapen yang Diduga Tidak Disertai Siplit, Begini Tanggapan Ketua BPD Desa Nanga Meje

klivetvindonesia.com,Matim-Terkait Proyek Lapen yang diduga tidak disertai Siplit, begini tanggapan Ketua Badan Permusyawaratan Desa,(BPD) Desa Nanga Meje di Kecamatan Elar Selatan.

Ketua BPD Desa Nanga Meje, Ivo Ngao yang berhasil dikonfirmasi klivetvindonesia.com pada Jumat,(6/10/2020) mengatakan, secara teknis saya tidak terlalu mengerti mengenai struktur susunan pengerjaan Lapen.

Bacaan Lainnya

“Kalau ada pengeluhan dari pekerja seperti yang dikeluhkan lewat pemberitaan media, tolong sampaikan kepada BPD supaya BPD bisa meminta keterangan Pemerintah Desa dan menghadirkan pekerja”, tegasnya.

Sebelumnya media ini memberitakan, Proyek Lapisan Penestrasi,(Lapen) di Dusun Kota Tunda, Desa Nanga Meje diduga dikerjakan tanpa Material batu Siplit.

Hal tersebut disampaikan oleh Robert Talas,salah seorang pekerja lapen tersebut kepada klivetvindonesia.com jumat,16 Oktober 2020 lalu. Menurutnya sejak awal bekerja,tidak pernah diberikan RAB yang berkaitan dengan pengerjaan proyek tersebut.

Lapen di Desa Nanga Meje Diduga Tidak Disertai Material Siplit,(Foto: Nandik Ferdinand)

“Selain tidak diberikan RAB, Papan Tender pengerjaan Lapen tersebut tidak pernah dipasang waktu awal saya melakukan penyiraman Aspal di Desa itu”, ujar Robert Talas.

Bagi Robertus menyiram aspal bukan hal yang baru. Ia menyebutkan, seharusnya dalam pengerjaan lapen ada material batu ukuran 5/7,batu ukuran 2/3, batu siplit dan abu.

“Batu Siplit tidak ada saat saya melakukan penyiraman aspal di Desa itu”, bebernya.

Selain persoalan material proyek lapen yang tidak lengkap,Robertus juga mengakui upah yang diberikan oleh Pemerintah Desa Nanga Meje tidak sesuai dengan harapan para pekerja proyek. Menurutnya, sejak awal pengerjaan proyek pihak desa tidak pernah menjelaskan kepada pekerja terkait besaran upah untuk pekerja.

“Awalnya mereka suruh saya bekerja dulu, soal upah itu urusan kemudian. Apa lagi sejak dari awal saya bekerja tidak ada komunikasi soal upah untuk saya selaku pekerja”, imbuhnya.

“Saya rugi dengan upaya yang mereka berikan setelah saya selesai melakukan penyiraman aspal”, tambah Robertus

Sementara itu, Kepala Desa Nanga Meje, Arnoldus Sero Leko yang berhasil dikonfirmasi media ini mengatakan, lapen di Dusun Kota Tunda, Desa Nanga Meje, Papan Tender masih terpasang.

“Batu siplit ,batu 2/3, batu 5/7 ada lengkap berdasarkan RAB dan itu sudah digunakan semua”, kata Kades Arnoldus pada,(28/10/2020).

Menurutnya, menjadi bukti batu siplit Masi ada tersisa, batu 2/3 masi tersisa, batu 5/7 Masi tersisa di sepanjang pinggiran jalan.

“Keterangan pekerja itu tidak benar”, pungkasnya.

Data yang dihimpun klivetvindonesia.com Lapisan Penestrasi ,(Lapen) Sepanjang 3.33 meter sudah dikerjakan dan saat ini sudah dimanfaatkan oleh warga dan masyarakat di Desa itu.

Sementara itu, besarnya pagu anggaran senilai Rp. 280. 917. 417,(Satu Paket) dengan lokasi Dusun Kota Tunda. Sedangkan sumber dana dari Dana Desa,(DD) Desa Nanga Meje tahun 2020. Jenis kegiatan ini adalah pengerjaan jalan Lapen dengan Volume lebar 3 meter serta panjang 3.33 meter. Pelaksana kegiatan tersebut melalui sewakelola dengan jangka waktu pelaksanaan 31 hari.

Nandik Ferdinand

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *