klivetvindonesia.com Sintang Kalimantan Barat, -Konflik terjadi dapat disebebkan adanya perbedaan sudut pandang, pemahaman yang berbeda, dan berbedanya pegangan peraturan. Ada beberapa jenis konflik, salah satunya konflik kebijakan yang terjadi dikarenakan perbedaan pendapat.
Konsultan Independen, Happy Hendrawan, menjelaskan ada empat jenis konflik yang dapat dibedakan. Pertama konflik tujuan, yaitu adanya perbedaan tujuan antarindividu, kelompok maupun organisasi. Kedua, Konflik peranan yaitu peran lebih dari satu.
Ketiga, lanjut Happy, Konflik nilai, dimana nilai yang dianut seseorang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai lain. Keempat konflik kebijakan yang muncul karena tidak sependapat dengan kebijakan yang ditetapkan dan atau kebijakan yang tidak akomodatif.
“Awal dari konflik terjadi karena adanya pebedaan kepentingan, perbedaan pengertian/pemahaman, perbedaan cara pandang, adanya ketidakjelasan tujuan, adanya perbedaan peraturan yang dianut, dan adanya perubahan situasi baru,” jelas mantan aktivis konsorsium Anti Ilegal Loging Kalbar ini.
Menurut Happu, berdasarkan fungsinya terdapat dua fungsi konflik. Pertama konflik fFungsional (functional conflict) sebagai konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok dan memperbaiki kinerja kelompok. Dan kedua konflik disfungsional (dysfunctional conflict) sebagai konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok. “Dan tentu diharapkan mengarahkan konflik menjadi bermanfaat bagi kemajuan dan pencapaian tujuan secara berdaya guna,” kata Happy menyimpulkan.
Sementara itu, peserta dari Lembaga P45 Pelita Jerora Theresia S merasa pelatihan tentang manajemen konflik sangat baik untuk di implementasikan pada saat melakukan pendampingan. “Karena itu, diharapkan Lembaga p4S bisa menjadi fasilitator yang bisa memberi solusi bagi kegiatan yang didampingi kata Theresia sembari berharap semoga lembaga P4s Pelita Jerora bisa tetap maju dan semakin eksis sebagai fasilitator dalam pendampingan masyarakat dalam rangka meningkatkan SDM, ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap. (ami)