Banjir Memperburuk Keadaan dan Menurunkan Kemampuan Masyarakat Mematuhi Protokol Kesehatan

Foto: istimewa

Klivetvindinesia.com, Jakarta- Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, mengatakan banjir merupakan salah satu bencana rutin yang selalu melanda berbagai Daerah di Tanah Air. Dampaknya sangat berat bagi masyarkat terlebih di era pandemi.

“Banjir akan memperburuk keadaan dan akan menurunkan kemampuan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk penecgahan penularan virus SARS-CoV-2,” ujarnya saat membuka Webinar regional bertema Banjir di masa Covid-19: Kesiapsiagaan, Mitigasi dan Pengelolaan Bencana pada Rabu (9/9/2020).

Bacaan Lainnya

Dikatakan LIPI berupaya mengembangkan protokol dan mitigasi baru ditengah pandemi Covid-19.

“LIPI membuka peluang kolaborasi riset, pemanfaatan fasilitasi riset bersama dan berkomitmen untuk terus meningkatkan sumber daya terkait dari seluruh sisi dan memberikan rekomendasi kebijakan terkait permasalahan ini,” kata Handoko.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Evaluasi Aliran Sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M. Saparis Sudaryanto, menekankan perlunya mengenali kembali karakter alam di Indonesia.

“Saat ini semakin banyak banjir bandang dijumpai daerah hulu. Sedikit saja deviasi terjadi, alam akan mencari kestabilan baru dan terjadilah bencana, untuk itu KLHKH sangat memperhatikan aspek alam dan perilaku manusia dalam program penanggulangan bencana banjir,” tegas Saparis.

Disisi lain, Staf Ahli menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazali Akman menerangkan, saat ini PUPR terus meningkatkan kemampuan sistem peringatan dini banjir dengan BMKG.

“Dengan akurasi perkiraan cuaca yang relatif akurat untuk meningkatkan pemantauan kapasitas air termasuk memperkuat analisi big data yang lengkap penanggulangan bencana,” terangnya.

Kevin Jorge

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *